Selain keindahan blue fire-nya, Kawah Ijen juga menawarkan
panorama alam yang luar biasa, jalur pendakian yang menantang, dan cerita
menarik tentang para penambang belerang yang masih setia menggantungkan hidup
di kawah aktif ini. Artikel ini akan mengajak kamu mengeksplorasi segala pesona
yang dimiliki Kawah Ijen, mulai dari keunikan alamnya, aktivitas seru yang bisa
dilakukan, hingga tips aman saat berkunjung ke sini.
![]() |
Keindahan Sunrise di Atas Awan |
Keajaiban Blue Fire, Fenomena Langka di Dunia
Hal yang paling ikonik dari Kawah Ijen adalah fenomena blue
fire atau api biru yang menyala terang di malam hari. Api biru ini berasal
dari gas belerang yang keluar dari celah bebatuan dengan suhu tinggi, mencapai
sekitar 600 derajat Celsius. Saat gas ini bersentuhan dengan udara dan menyala,
muncullah cahaya biru terang yang menari-nari di kegelapan.
Fenomena ini sangat langka karena hanya ada dua tempat di
dunia yang memilikinya, yakni di Kawah Ijen, Indonesia, dan di Islandia. Tak
heran jika banyak wisatawan mancanegara datang jauh-jauh ke Banyuwangi demi
menyaksikan sendiri keajaiban alam yang satu ini.
Untuk melihat blue fire, kamu harus melakukan pendakian dini
hari, sekitar pukul 01.00-02.00 WIB. Api biru akan tampak paling jelas saat
kondisi masih gelap, sebelum matahari terbit. Momen ini menjadi pengalaman luar
biasa yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berhasil sampai di dasar kawah.
Keindahan Sunrise di Puncak Kawah Ijen
Selain blue fire, pemandangan sunrise dari puncak Kawah Ijen
juga tak kalah memukau. Setelah puas menyaksikan api biru di dasar kawah, kamu
bisa melanjutkan pendakian ke puncak untuk menikmati momen matahari terbit.
Dari atas sini, kamu akan disuguhi pemandangan kawah berwarna hijau toska yang
dikelilingi tebing-tebing kokoh dan kabut tipis yang menambah suasana magis.
Saat matahari perlahan muncul dari balik pegunungan, warna
langit akan berubah gradasi dari ungu ke jingga, menyinari permukaan kawah yang
tenang. Pemandangan ini sering disebut-sebut sebagai salah satu sunrise
tercantik di Indonesia.
Aktivitas Menantang di Kawah Ijen
Bagi para pecinta alam dan petualangan, mendaki Kawah Ijen
adalah tantangan yang patut dicoba. Jalur pendakian ke puncak Ijen memiliki
panjang sekitar 3 kilometer dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam, tergantung
kondisi fisik masing-masing. Medannya cukup bervariasi, mulai dari jalan
setapak, tanah berbatu, hingga tanjakan terjal di beberapa titik.
Meski cukup melelahkan, rasa lelah akan terbayar lunas
begitu sampai di puncak. Selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa
menyaksikan aktivitas para penambang belerang tradisional yang masih bekerja di
sekitar kawah.
![]() |
Keindahan Sunrise di Atas Awan |
Kisah Para Penambang Belerang
Salah satu daya tarik lain dari Kawah Ijen adalah keberadaan
para penambang belerang yang menggantungkan hidupnya di sini. Setiap hari,
mereka turun ke dasar kawah untuk mengambil bongkahan belerang, lalu membawanya
naik ke atas dengan pikulan yang beratnya bisa mencapai 70-90 kilogram.
Pekerjaan ini tergolong sangat berat dan berisiko tinggi,
karena selain harus menempuh jalur curam, mereka juga harus menghadapi asap
belerang pekat yang bisa membahayakan pernapasan. Namun, semangat dan keteguhan
mereka dalam mencari nafkah menjadi potret nyata ketangguhan masyarakat
sekitar.
Beberapa wisatawan kerap berbincang atau membeli kerajinan
kecil dari bongkahan belerang yang dijual oleh para penambang sebagai oleh-oleh
khas Ijen.
Rute Menuju Kawah Ijen
Untuk menuju Kawah Ijen, kamu bisa memilih jalur melalui Banyuwangi
atau Bondowoso. Jalur paling populer adalah via Banyuwangi karena
aksesnya lebih mudah dan fasilitasnya lebih lengkap. Dari pusat kota
Banyuwangi, perjalanan ke Paltuding — pos pendakian Kawah Ijen — memakan waktu
sekitar 1,5-2 jam menggunakan kendaraan.
Jika kamu datang dari luar kota, bisa memilih penerbangan
menuju Bandara Banyuwangi (Blimbingsari Airport) atau menggunakan kereta
api yang berhenti di Stasiun Banyuwangi Kota. Dari sini, perjalanan
dilanjutkan menggunakan kendaraan sewaan atau ojek menuju kawasan Paltuding.
Fasilitas di Kawasan Paltuding
Di kawasan Paltuding, kamu akan menemukan beberapa fasilitas
penunjang seperti area parkir, toilet, mushola, warung makan, hingga penginapan
sederhana. Selain itu, tersedia juga penyewaan masker gas untuk pengunjung yang
ingin turun ke dasar kawah. Mengingat asap belerang di dasar kawah sangat
pekat, masker gas menjadi perlengkapan wajib demi menjaga kesehatan pernapasan.
Tersedia pula area camping ground bagi wisatawan yang ingin
bermalam dan menikmati suasana pegunungan sebelum melakukan pendakian dini
hari.
Tips Aman Berkunjung ke Kawah Ijen
Agar perjalananmu ke Kawah Ijen berjalan lancar dan aman,
berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
- Persiapkan
fisik yang prima karena jalur pendakian cukup menantang dan memerlukan
stamina ekstra, terutama jika ingin melihat blue fire.
- Gunakan
pakaian hangat dan sepatu trekking yang nyaman karena suhu di kawasan
ini bisa sangat dingin, terutama saat dini hari.
- Bawa
senter atau headlamp untuk membantu pencahayaan saat pendakian malam.
- Gunakan
masker gas jika ingin turun ke dasar kawah untuk menghindari asap
belerang pekat.
- Datang
lebih awal ke Paltuding agar mendapat tempat parkir dan persiapan
pendakian lebih leluasa.
- Selalu
patuhi aturan petugas dan jangan memaksakan diri jika kondisi fisik
tidak memungkinkan.
![]() |
Keindahan Sunrise di Atas Awan |
Eksplorasi Kawah Ijen menawarkan pengalaman wisata alam yang luar biasa, mulai dari keajaiban blue fire, pemandangan kawah hijau toska yang menawan, hingga kisah inspiratif para penambang belerang. Dengan keindahan alamnya yang eksotis dan fenomena langka yang mendunia, tak heran jika Kawah Ijen menjadi salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur.
Buat kamu pecinta wisata alam, jangan lewatkan kesempatan
untuk datang ke sini dan merasakan langsung pesonanya. Jadikan Kawah Ijen
sebagai destinasi wajib dalam bucket list petualanganmu berikutnya!